JAJARAN MUSPIKA GEGESIK CIREBON BERSAMA MASYARAKAT, ADAKAN GERAKAN SIGAP BENCANA
Cirebon, Busernews19.com
Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi (RAKOR) Kecamatan Gegesik tentang Program Siaga Bencana pada bulan Januari lalu, jajaran Muspika Gegesik bersama masyarakat melakukan kegiatan pembongkaran gundukan sampah di sepanjang tanggul kali, yang dimulai dari bawah jembatan Kiwarga Desa Gegesik Kidul. Rabu, (05/02/2020).
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur dari jajaran kecamatan, UPT pengairan dan pertanian, anggota koramil, anggota polsek, para kuwu sekecamatan gegesik beserta kaur ekbang dan Linmas, juga melibatkan unsur masyarakat sekitar.
Kapolsek Gegesik AKP. H.Sayidi, beserta Danramil Gegesik Kpt.Arh. Bambang Purnomo, turut hadir ditengah kegiatan tersebut.
Camat Gegesik Drs. H. Udin Safrudin, ketika dihubungi awak media Busernews19.com, menjelaskan, ” Dalam Rakor Muspika pada Januari lalu, telah dibahas program persiapan menghadapi bencana untuk Kecamatan Gegesik, diantaranya membentuk pos siaga bencana yang pusatnya di depan pendopo kecamatan, menentukan titik rawan yang ditengarai sebagai sumber bencana banjir, seperti Tanggul kali Kilempod di Desa Gegesik Kidul, tanggul kali Desa Jagapura, dan Bendungan desa Sububut.
Selain itu mempersiapkan pengadaan sarana, seperti karung dan ban mobil bekas, pengadaan logistik dan obat-obatan, serta rencana penggalangan bantuan dari para donatur di wilayah Kecamatan Gegesik.
Dan program kegiatan ini melibatkan semua jajaran yang ada di kecamatan gegesik, dari unsur jajaran kecamatan, polsek, koramil, kepala UPT, kepala sekolah, para kuwu sekecamatan dan satgas linmas, serta para pendaping desa.
Selain pembersihan sampah-sampah yang di sepanjang tanggul kali ini, juga membongkar gundukan sampah di kolong bawah jembatan Kiwarga gegesik kidul, yang terlihat sudah membatu. Juga memperbaiki tanggul kali di blok Kilempod yang terkikis oleh aliran sungai.
Menurut keterangan Kuwu Gegesik Kidul H. Rakhmat, Terjadinya gundukan sampah di kolong jembatan Kiwarga, karena jembatan itu masih menggunakan tihang penyanggah di tengahnya, sehingga segala macam sampah yang datang bersama aliran sungai nyangkut dan mengendap di sekitar penyanggah tersebut. Padahal tiap tahun masyarakat selalu kerja bakti membersikan sampah disaat aliran sungai deras.
Tapi berbagai jenis sampah yang nyangkut tidak terbawa aliran air itu akhirnya mengendap, lama-kelamaan mengeras dan membatu.
Lain halnya dua jembatan yang berada di Panunggul dan jembatan pasar/alun-alun gegesik kulon-gegesik lor, kedua jembatan itu sudah dibangun dengan sistim gantung, tanpa ada tihang penyanggah di tengahnya, tutur Kuwu Rakhmat.
Dengan adanya program kegiatan Siaga Bencana di Kecamatan Gegesik ini, semoga dapat mengurangi dampak yang terjadi akibat bencana dan kesiapsiagaan warga masyarakat dalam menghadapi bencana, terutama bencana banjir khususnya di wilayah Kecamatan Gegesik.
( Kadulo / Wahab )