Situs Rumah Gede Trusmi Terbakar
Kab. Cirebon, BuserNews 19.com-Situs Buyut Trusmi yang dipelihara dan dikelola oleh keturunan dari Ki Gede Trusmi hingga sekarang, yang semuannya berjumlah 17 orang yang terdiri dari 1 orang pemimpin, 4 orang kyai, 4 orang juru kunci, 4 orang kaum/pengelola mesjid, dan 4 orang pembantu/ kemit.
Situs Rumah Gede Buyut Trusmi yang pada bagian atapnya sempat dilalap api Selasa (10/03), sejumlah warga melakukan kerja bakti membersihkan sisa-sia kebakaran. situs Rumah Gede Trusmi di Desa Trusmi Wetan Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Selasa (10/03) siang.
Kebakaran yang melalap atap Situs Rumah Gede di tengah permukiman padat penduduk membuat warga sekitar panik dan sibuk berusaha memadamkan api tersebut, selain berdekatan dengan rumah penduduk, hampir seluruh bangunan di komplek situs tersebut menggunakan atap welit yang sangat mudah terbakar.
Warga pun berusaha untuk memadamkan api yang semakin membesar dengan, alat seadanya, karena pemadam kebakaran belum datang sehingga masyarakat pun khawatir api merembet ke pemukiman warga.
Kuwu Desa Trusmi Wetan, Ade Yuhantono kepada BuserNews mengatakan,”.dugaan sementara penyebab kebakaran itu diduga disebabkan, oleh lampu tempel /teplok yang penggunaannya tidak dikontrol atau telat kontrol sehingga api membesar menyambar atap bangunan,”Jelasnya.
“Di sini memang dari dulu pakai lampu minyak tempel itu. Kemungkinan dari situ awalnya. Kejadian seperti ini dulu pernah terjadi, tapi sekarang yang paling parah. Dulu tidak sampai begini karena diketahui lebih awal,”ujar Kuwu Ade.
Dikatakan, perisitiwa tersebut tidak sampai membuat barang-barang berharga di bangunan utama Rumah Gede habis terbakar. lanjut Ade langsung melakukan kerja bakti dengan melepas seluruh atap Rumah Gede. Dan, dalam waktu dekat akan segera melakukan pergantian atap.
“Kalau jadwalnya sih nanti sekitar Oktober-November pergantian atapnya. Inikan biasnaya setahun sekali diganti. Karena ada persitiwa kebakaran ya lebih awal tentunya. Tapi penggantian atap hanya dilakukan di bagian yang terbakar saja,” imbuh kuwuAde. (wahyu wijaya dan tim)