Sat. Brimob Polda Jabar Bagikan Paket sembako Didua Wilayah Kabupaten
KAB. SUMEDANG, Busernew19.com – Dalam rangka Menanggulangi dampak Covid-19 bagi masyarakat kurang mampu, Satbrimob Polda Jabar menyalurkan sedikitnya 3500 paket sembako ke beberapa wilayah di Jawa Barat, selasa (21/04).
Penyerahan paket sembako secara Simbolis dilakukan Dansat Brimob Polda Jabar, Kombes Pol Asep Saepudin, S.IK kepada warga Dusun/Desa Sayang serta dilanjut ke desa desa lainnya yang ada di Kecamatan Jatinangor.
“Untuk Kecamatan Jatinangor sendiri sebanyak 250 paket, yang terdiri dari Desa Sayang, Mekargalih ,Cikeruh, Desa jatimukti Serta desa yang ada diKecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Sebelum melaksanakan pembagian paket sembako diwilayah Kab. Sumedang dan Kab. Bandung, Sat. Brimob Polda Jabar juga membagikan di Cikole Lembang KBB sebanyak 2900 paket. Sisanya 400 paket diberikan kepada masyarakat wilayah talun Cirebon,” katanya kepada wartawan.
Dia juga menambahkan sasaran warga yang menerima paket sembako yakni masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu dan terkena dampak corona.
“Seperti para pedagang kecil yang pendapatan mereka menurun, tukang ojek , karyawan yang terkena PHK, dan pedagang yang tidak bisa berjualan,” katanya.
Acara bakti sosial ini pun, dalam rangka bulan bakti kepolisian yang secara kebetulan bertepatan dengan PSBB agar meringankan beban warga. Selain pembagian sembako, Dapur Umum Satbrimob Polda Jabar juga memberikan nasi kotak bagi supir angkot, pengemudi ojol, dan warga di Pasar Dangder Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
“Kita rapat dengan Kapolda, Gubernur dan Pangdam, dan masih menunggu hasil rapat. Sementara untuk pengamanan Pemberlakuan PSBB kita menerjunkan empat kompi untuk membackup wilayah Bandung Raya,” ujarnya.
Sementara itu, Egi sugiandi warga Dusun sirah citanggulun Desa jatimukti Kecamatan Jatinangor mengaku berterimakasih sekali atas bantuan itu. Sebab, ada banyak warga yang tidak terdata oleh bantuan pemerintah baik PKH atau program bantuan lainnya.
“saya tidak memiliki pekerjaan tetap hanya sebatas tukang ojek , jadi ya terkena dampak korona. Karena gak bisa ngojek secara normal jadi gak ada pendapatan untuk makan sehari hari,” katanya.
PENULIS : SARIP WAHYUDI
REPORTER : Busernews19.com