Anggota DPRD Kab. Bandung Yayat Sumirat Curiga Ada Mafia Dalam Kenaikan Harga Daging Sapi Ditengah Pandemi Covid-19
KAB. BANDUNG, Busernews19.com- Terjadinya kenaikan harga daging sapi ditengah pandemi covid-19, ditengarai oleh anggota DPRD Kab. Bandung dari fraksi PDIP Yayat Sumirat, bahwa ini ada mafia yang bermain.
Karena menurut Yayat Sumirat ini sangatlah tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat sekarang ini, jadi ada apa dengan kenaikan harga daging sapi sekarang ini.
Menurut anggota DPRD Kab. Bandung dari fraksi PDIP Yayat Sumirat, mengatakan,”sebenarnya ada apa dengan kenaikan harga daging sapi, karena sungguh tidak ironis bila harga daging sapi naik ditengah-tengah pandemi covid-19,”Katanya.
” Maka dari itu komisi pengawas perdagangan harus turun tangan untuk memantau polemik kenaikan harga sapi potong, karena seharusnya para pengusaha sapi potong ini membantu pemerintah meringankan beban masyarakat yang sedang memghadapi pencegahan covid-19,”Terang Yayat Sumirat.
“Kenaikan harga sapi potong ini jangan mejadi beban masyarakat, karena walaupun kenaikan dua ribu dari pengusaha sapi potong, kalau sudah masuk kepasar kenaikan harga bisa mencapai 10ribu. Jadi saya mencurigai ada mafia dibalik kenaikan harga sapi potong.
“Jadi saya curiga adanya praktek monopoli dalam jual beli sapi potong untuk menghadapi hari raya Idul fitri karena tidak ada regulasinya yang harus menaikan harga ditengan penyebaran covid-19, jadi saya mencurigai adanya mafia-mafia yang memperkeruh suasana dengan menaikan harga sapi potong, karena saya curiga kenaikan ini hanya terjadi dibandung raya umumnya Jawa Barat,”Kata Yayat Sumirat.
“Saya berharap kepada komisi persaingan usaha untuk bekerja dan mengawasi kenaikan harga sapi potong Rp. 2000 per kilo, karena kalau sampai kemasyarakat kenailan daging sapi dua ribu per kilo akan jatuh sepuluh ribu per kilo kepada masyarat, saya harap untuk segera ditindak peraktik monopoli usaha, agar tidak ada mafia,”Tandas Yayat Sumirat anggota DPRD Kab. Bandung dari fraksi PDIP.
PENULIS : REDAKSI