Wow, Tempat Ibadah Ini Ternyata dari pekerja imigran di Taiwan dan dari hasil jual kaos LASKAR Cirebon
CIREBON, Busernews19.com-Tempat ibadah di desa kempek kec Gempol kab . Cirebon ini memiliki banyak cerita ihwal asal muasal dibangun tempat Ibadah itu, salah satunya adalah dari hasil patungan pekerja imigran di negara Taiwan dan hasil jual kaos LASKAR Cirebon.
Sebuah masjid yang berada di desa kempek kecamatan Gempol kab. Cirebon ternyata bukanlah dibangun pemerintah setempat, namun masjid yang tampak megah diwilayah barat Cirebon itu adalah hasil patungan buruh migran yang mengatas namakan LASKAR Cirebon.
Masjid yang bernama Masjid Al-Miftahus Sudhur dengan luas lantai dasar sekitar 10 x 20 meter persegi itu sebagian besar lantainya didominasi keramik warna putih
Kalim bangunan masjid kini sudah mencapai 90 % dan biaya untuk membangun masjid tersebut sudah sampai sekitar Rp 350 juta.dan kemungkinan sampai selesai di angka 500 juta Jumlah uang tersebut bagi kami sudah sangat luar biasa banyaknya karena secara swadaya dan dari hasil penjualan kaos laskar cirebon.. ujarnya.
“Kalau enggak ada niat yang kuat mungkin masjid ini enggak jadi. Banyak sekali yang berjasa atas berdirinya masjid ini, salah-satunya para pekerja migran Donasi 85% dari hasil usaha organisasi.
15 % sumbangan temen temen pekerja migran yg lainya di taiwan urunan dari temen ke temen, yg lokasi kerjanya di daerah Taipe, cungli, zunan,taicung,kaosiung dll. ” paparnya.
Saya sebagai ketua pelaksana pembangun masjid .Al-Miftahus sudhur. Berikut ketua yayasan Laskar cirebon yg ada di indonesia
Mengucapkan terimakasih kepala Desa kempek perangkat desa setempat diketahui oleh masyarakat sekitar atas dukungan dan kerja samanya rekan rekan pergerakan ini dari dana donatur kita dari pergerakan Organisasi Laskar CiREBON yg ada di Taiwan.
Untuk ketua Laskar Cirebon pekerja migran indonesia yg di Taiwan MUHAMAD MUCHLIS yang didampingi ketua umum DARMA bekerja sama dengan anggota Laskar Cirebon sebanyak 800 orang, semua itu dana dari hasil penjualan kaos Laskar cirebon.
“Adapun untuk pembinanya ada di Indonesia yaitu Mamo Prabu Diaz selaku panglima tinggi laskar macan Ali Nuswantara, untuk
melaksanakan kegiatan ini,” tuturnya.
Ditambahkan Prabu Diaz bahwa dirinya senantiasa dapat menjaga marwah LASKAR Cirebon sebagai salah satu bentuk wadah organisasi yang sangat menjunjung tinggi leluhur.
“Satu pepatah yang di jaga selama ini dan selamanya dari Kanjeng Gusti Sinuhun Sunan Gunung Jati (Waliyullah di Cirebon_) yakni Ingsun Titip Tajug Iki lan Fakir Miskin yang maknanya adalah selalu menyayangi terhadap orang miskin, anak yatim piatu dan selalu membangun serta memelihara Tajug (Musholla_) sebagai salah satu tempat penyebaran Agama Islam,” pungkasnya.
PENULIS : WAHYU WIJAYA
REPORTER : Busernews19.com