Kisruh Perebutan Tahta Keraton Kasepuhan Cirebon Semakin Meruncing
CIREBON, Busernews19.com-Andai kita berhati jernih dibalik kata bijak “ Bangsa yang besar , bangsa yang rakyatnya menghargai para pendahulunya “, Tanpa membalikan realita yang ada . Tetapi kenapa kata bijak tersebut makin kian menipis, samar mungkin juga generasi sekarang lenyap semua dari cerita pendahulunya.
Keluarga Besar Mertasinga yang merupakan keturunan dari Sultan Kasepuhan Ke IV Sultan Raja Amir Sena Muhammad Jaenuddin menyayangkan polemik perbutan kekuasaan Sultan Kasepuhan yang terjadi saat ini. Pihaknya mengaku prihatin dengan konflik yang terjadi antar saudara tersebut.
Meskipun begitu, Keluarga Besar Mertasinga yang dikenal dengan Keratuan Singhapura dimana merupakan cikal bakal dari Keraton yang ada di Cirebon mengaku tidak berpihak kepada siapapun, dalam hal ini PR. Luqman Zulkaedin dengan Raden Raharjo Djali. Mereka menyatakan diri tidak ikut campur atas persoalan tersebut dan bersikap Netral.
Sikap Netral tersebut diutarakan melalui deklarasi yang dilakukan di Pendopo Keratuan Singhapura, Desa Mertasinga Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon pada Jum’at malam Sabtu (7/8)Hadir dalam deklarasi tersebut sejumlah sesepuh dan juga dan juga para keturunan ataupun keluarga besar Mertasinga.
Salah satu sesepuh Mertasinga Pangeran Makmur Karta Kusuma menjelaskan, sikap netral yang diambil oleh Family Mertasinga bukan berarti diam tidak memberikan tanggapan ataupun tindakan apapun. Namun, sikap netral ini diambil karena masih meghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan, dimana Ratu Alexander yang selaku adik dari Almarhum PRA. Arief Natadingrat telah melaporkan Raden Rahardjo Djali kepada pihak kepolisian atas dasar perbuatan menyebarkan berita bohong dan juga pencemaran nama baik.
“Tentu kita bersikap atas polemik ini, ya salah satu sikap kami adalah tidak berpihak kepada siapapun (Luqman atau Rahardjo). Sambil menunggu waktu saja,”katanya kepada BuserNews19
Ia juga mengatakan, sikap netral ini berdasarkan dari sejarah Mertasinga sendiri. Dimana Mertasinga terkenal denga kebijakannya, jadi menurutnya langkah inilah yang paling tepat untuk diambil pada saat ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pangeran Basmudin Adji Arkaningrat, pihaknya lebih memilih netral karena yang saat ini sedang berseteru adalah masih satu keluarga, dalam hal ini keduanya masih merupakan keturunan dari Sultan Aluda. Apabila Mertasinga ikut berpihak kepada salah satu, kedepannya akan canggung karena telah mendukung salah satu.
“Kalau kita ikut berpihak kepada salah satu, nantinya akan timbul rasa tidak enak. Karena sudah kepada dukung mendukung,” ungkapnya.
Berikutnya juga kenapa mengambil sikap netral, lanjutnya, karena keduanya ini (Luqman dan Rahardjo) tidak sejalan dengan Keluarga Besar Mertasinga. Dirinya menganggap, bahwa kedua orang ini bukan merupakan Trah asli dari Sunan Gunung Jati.
“Walaupun saya bukan ahli sejarah, tapi kami selaku Family telah mendapatkan dongengan. Dan kita pertegas bahwa mereka itu bukan keturunan yang asli (sesungguhnya), karena keturunan Sunan Gunung Jati yang asli itu hanya sampai pada Sultan Ke V (Pangeran Matangaji),” tambahnya.
Basmudin menambahkan, hal tersebut bisa ditanyakan oleh ahli sejarah yang sesungguhnya dan bisa dibuktikan kebenarannya. Atas hal itu, Family Mertasinga berencana akan membentuk Dewan Family Keraton Cirebon, dengan tujuan akan meluruskan sejarah yang sesungguhnya dan mencari siapa penerus Sultan Kasepuhan yang sebenarnya.
“Kita akan Membenarkan yang tidak benar dan meluruskan yanh tidak lurus,” imbuhnya.
PENULIS : WAHYU WIJAYA
REPORTEE : Busernews19.com