Wali kota undang tiga pihak yang saling klaim terkait Konflik Takhta Kasepuhan Cirebon
CIREBON-BuserNews19.com-
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis akhirnya mempertemukan tiga pihak yang saling mengklaim paling berhak menduduki takhta Keraton Kasepuhan,
Upaya Azis untuk mendamaikan ketiganya dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya gejolak, menjelang penobatan Putera Mahkota Pangeran Raja Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV Minggu 30 Agustus 2020 mendatang,
Selain wali kota, pertemuan tertutup yang bertempat di Makodim 0614 Kota Cirebon, juga dihadiri Dandim 0614, Kapolres Cirebon Kota dan Kajari
Ketiga pihak yang dalam istilah Azis berbeda kepentingan itu, semuanya hadir memenuhi undangan Azis.
“Pertemuan tadi pagi, utamanya adalah pertemuan silaturahim antara tiga faksi yang berbeda kepentingan. Saya tidak mau menggunakan kata bertikai karena itu kasar banget. Saya mendengarkan semua keterangan yang disampaikan ketiga faksi tersebut,” kata Azis seusai pertemuan.
Azis mengungkapkan, dari keterangan yang disampaikan ketiganya, semua menegaskan tujuan yang sama yakni sama-sama ingin menata agar Keraton Kasepuhan lebih baik lagi.
“Karena semuanya sama-sama memiliki niat dan tujuan baik, kami arahkan sekaligus sampaikan tujuan baik juga harus dilakukan dengan cara yang baik, agar hasilnya baik,” tegasnya.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Azis untuk meminta ketiganya menjunjung tinggi ajaran leluhurnya yakni Sunan Gunungjati yang memiliki karakter unggul, penyabar, arif dan bijaksana.
“Saya mengingatkan juga beliau bertiga agar jangan kemudian merasa jadi keturunan Sinuhun (Sunan Gunungjati, .) tapi justru menunjukan sikap-sikap yang tidak sesuai dengan karakter Sinuhun sebagai orang yang arif dan bijaksana,” paparnya.
Azis juga berpesan agar acara penobatan PR Luqman berlangsung aman dan tertib, ketiganya jangan mengerahkan massa.
“Pangeran Raja Luqman tidak perlu membawa massa untuk mengawal, Pak Raharjo dan Elang Heru juga tidak perlu membawa massa untuk menggagalkan,” tegasnya.
Azis bahkan meminta PR Luqman bila perlu untuk bisa mengundang Raharjo dan Pangeran Heru, agar situasi dan kondisi adem.
Meski demikian Azis mengungkapkan, dirinya tidak dalam kapasitas untuk menilai sah atau tidak sah terhadap salah satu pihak.
Sementara itu diperoleh informasi, penobatan putera mahkota Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV, akan dilakukan tepat 40 hari setelah wafatnya Sultan Sepuh XIV PRA Arif Natadiningrat yakni pada Minggu 30 Agustus 2020.
Meski prosesi jumenengan akan digelar secara sederhana. Meski demikian tetap saja akan mengundang banyak pejabat pemerintah dan aparat yang diundang.
Pejabat yang diundang termasuk presiden, wapres dan gubernur, serta muspida. Termasuk juga semua raja dari keraton se-nusantara tuturnya.
PENULIS : WAHYU WIJAYA
REPORTER : Busernews19.com