Program Sembako Di Wilayah Kec. Cikancung Diduga Jadi Ajang Bancakan
KAB. BANDUNG, Busernews19.com– Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini disebut dengan Proram Sembako, dengan sasaran masyarskat miskin masyarakat yang mengantongi kartu PKH dan non PKH, dimana nominal bantuan itu sebesar Rp. 200.000,- seakan menjadi ajang bancakan bagi para onkum-oknum yang ingin meraup keuntungan bagi yang mempermainkan bantuan masyarskat miskin.
Seperti halnya di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Program sembako dari Kementrian Sosian ini, seakan dijadikan ajang bagi-bagi kue para oknum yang bermain, dalam program itu.
Bahkan besar dugaan adanya setoran – setoran dari suplayer dan agen untuk oknum – oknum yang memainkan program bantuan Pangan atau Program Sembako. Salah satunya diduga adanya pengurangan dari jenis barang yang disuplai kepada para KPM.
maka timbullah angka Rp.20.000,- per KPM yang harus disetorkan kepada oknum. Uang setoran Rp. 20.000,- per KPM itu diduga setoran dari Suplayer Rp. 6000,- dan dari para agen dan sebagainya mencapai Rp. 14.000,- dan alhasil uang itu terkumpul Rp. 20.000,- Uang siluman yang diduga untuk siluman itu jelas sangat merugikan para KPM.
Selain itu informasi yang dihimpun media dilapangan, adanya dugaan pemberian sepeda motor kepada para Kepala Desa yang ada di Kecamatan Cikancung, yang dimana diduga masing -masing Kepala Desa diberikan satu buah sepeda motor dari salah satu suplayer yang memasok komoditi.
Saat dibuhungi diruang kerjanya Senin (14/09) Camat Cikancung Maksum, mengatakan,”Saya tidak tahu apa -apa cuma saya pun pernah memanggil para kepala desa yang ada disini untuk dimintai keterangan, karena ada laporan bahwa kades menerima sepada motor, dan setelah dilakukan klarifikasi bahwa berdasarkan keterangan kepala desa mereka tidak pernah menerima sepeda motor dari sulpayer mana pun,”jelasnya.
“Sedangkan kalau ada dugaan setoran dari suplayer dan agen -agen serta dari hasil yang lain -lain yang jumlahnya sebesar Rp. 20.000,-, saya tidak mengetahuinya. Coba saja hubungi Kasie Sosbud Pa H. Haris,”Kata Camat Cikancung Maksum.
Sementara itu kasie Sosial Budsya H. Haris saat dihubungi Senen (14/09) sedang tidak ada ditempat, dan saat dihubungi via whatsapp mengatakan,”besok saja kita ngobrol diruang kerja saya dikecamatan, jam 09.00 pagi,”katanya.
Namun saat dihubungi Selasa (15/09) Kasie Sosbud Kec. Cikancung H. Haris menjelaskan,”Untuk permasalah adanya setoran sebesar Rp. 20.000,- saya tidak mengetahuinya, apalagi ada salah satu suplayer yang memberikan Rp. 6.000,- per KPM saya hingga saat ini belum pernah menerima, namun saya pernah mendengar adanya keuntungan dari suplayer 10 persen, kalau itu wajar,”jelasnya.
Cuma kalau adanya setoran sebesar Rp. 20.000,- saya belum pernah menerimanya. Karena saya setiap kelapangan pun belum pernah menerima apapun dari pengelola Program sembako maupun agen-agen, memang untuk pemberian motor dari suplayer saya pun mendengar, namun kan itu belum tentu kebenarannya,”Tandas Kasie Sosbud Kec Cikancung H. Haris.
PENULIS : REDAKSI
REPORTER : Busernews19.com