Mengunjungi Masjid Kuno Gamel yang Dibangun di Abad Delapan Maseh
![](https://busernews19.com/wp-content/uploads/2020/10/IMG-20201031-WA0002.jpg)
CIREBON-buserNews19.com-Masjid Kuno Gamel, Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, baru terdaftar di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Banten.
Masjid yang berdiri abad kedelapan masehi itu, belum mendapatkan biaya perawatan.
Pasalnya, jika sudah terdaftar di BPCB nasional, baru akan mendapatkan biaya perawatan.
“Kami berharap segera diresmikan oleh pemerintah pusat. Biar bagaimanapun, masjid ini memiliki nilai sejarah bagi masyarakat,” ujar juru kunci Masjid Kuno Gamel, Munija (56), saat ditemui di Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, jumat (30/10/20).
Sebagai juru kunci, Munija hanya merawat seadanya. Itu pun harus sering ia lakukan untuk menghindari sarang laba-laba.
Menurutnya, masjid tersebut mulanya hanya bangunan yang berbentuk seperti balai panjang.
Pagar masjid, mengalami beberapa perubahan, mulai dari kulit kambing, kulit sapi, hingga pagar jati.
Kayu berwarna cokelat pekat berdiri kokoh di dalam Masjid Kuno Gamel, Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Terdapat 16 kayu penyangga dan empat kayu tiang persegi yang berdiri kokoh di bangunan utama masjid.
Langit-langitnya hanya langsung menggunakan kayu dan genting saja.
Luas bangunan utama masjid sekitar 106 meter persegi, sedangkan luas bangunan sebelah kanan dan kiri masjid sekitar 60 meter persegi.
Sebelum menuju ruangan utama masjid, ada ruangan depan yang luasnya sekitar 250 meter persegi.
“Masjid ini berdiri pada abad ke delapan masehi atau ke-111 H, sedangkan Desa Gamel saja berdiri sekitar abad ke-15. Konon masjid ini juga lebih tua dari Masjid Sang Cipta Rasa di Keraton Kanoman,” ujar juru kunci Masjid Kuno Gamel, Munija (56), saat ditemui di Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, jumat (30/10/20).
Saat memasuki ruangan utama masjid yang masih utuh rasanya sangat sejuk dan tenteram.
Di dalamnya begitu sederhana dan tak tampak tambahan bangunan baru.
Saat Salat ashar tiba, para jamaah laki-laki dan peremupuan salat di bangunan utama masjid tersebut.
Semuanya terasa tenang dan sunyi. Bahkan, ruangan itu tampak bersih tak ada debu.
Tahun 1980, masjid tersebut terkenal dengan sebutan Masjid Nur Karomah dan Masjid Sir Budi Rasa, sedangkan oleh warga sekitar biasa disebut Masjid Kuno Gamel.
Masjid yang didominasi oleh warna hijau itu mengalami tiga kali pembangunan, yaitu abad ke 12, 14, dan 15 Masehi.
“Masjid ini dibangun oleh Syekh Nurjati Dulu itu orang, kan, baru ada satu, ada dua, jadi pembangunannya bertahap,” katanya
PENULIS : WAHYU WIJAYA
REPORTER : Busernews19.com