Pesan Silaturahmi Lewat Tradisi Memayu Buyut Ki tipes Gamel Cirebon

Cirebon, BuserNews 19.com-Ragam kegiatan tradisi dan ritual Cirebon tak hanya menjadi tontonan warga setempat maupun wisatawan dari luar daerah.
Warga di seluruh Desa GAMEL Kabupaten Cirebon memadati jalan desa. Mereka rela berdesakan hanya untuk melihat tradisi Memayu Buyut Ki tipes Gamel Cirebon.
Sesepuh buyut Ki tipes Gamel Kabupaten Cirebon mengatakan, kegiatan tahunan ini tidak sekadar menjalankan tradisi. Memayu Buyut Ki tipes gamel Cirebon memiliki makna khusus yakni mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Bahkan warga dari desa lain rela datang jauh ke sini baik hanya sekadar berdoa ataupun menonton. Mereka bertemu satu sama lain dan terjadilah silaturahmi besar di desa ini,” , sabtu (21/11/2020).
Sejak pagi buta, warga sudah memadati sepanjang jalan di desa yang merupakan pusat kerajinan batik itu. Mereka menanti sejumlah arak-arakan yang dipamerkan oleh warga maupun kelompok masyarakat lainnya.
namun dengan adanya pondemi covid19 arak arakan di tiadakan
Bahkan, kata dia, panitia sudah menyiapkan aneka makanan di kompleks makam Buyut gamel Cirebon. Makan tersebut sengaja dibagikan kepada warga untuk bersantap bersama usai acara memayu buyut / ganti atap
“Di komplek makam ini banyak sekali makanan, sejak sehari sebelumnya warga sekitar sudah mengirimkan makanan ke sini. Jadi kami tak khawatir kehabisan makanan,” ujar dia.
Memayu Buyut ki tipes Cirebon merupakan rangkaian acara budaya dalam rangka mengganti atap bangunan makam Ki Buyut gamel Kegiatan ini juga sekaligus menyambut datangnya musim hujan.
Acara tersebut dibuka dengan pacuan kuda. Untuk arak-arakan, menampilkan berbagai kebudayaan masyarakat sekitar berupa tari-tarian, hasil kerajinan batik, makanan khas Cirebon hingga patung karakter dalam ukuran besar.
“Sebagai persiapan jelang musim hujan, agar tidak ada yang bocor saat musim hujan tiba. Kita sendiri berharap musim hujan segera tiba,” tutur dia.
Salah seorang pengunjung Sudarno mengaku selalu mengikuti perayaan tersebut. Meski panas cukup terik pada sabtu pagi, namun ia dan dua anaknya sudah siap sejak pukul 06.00 WIB untuk menonton hingga acara selesai.
“Tiap tahun saya pasti datang. Sebab, pertama saya ingin ngalap berkah, karena bukan hanya nonton arak-arakan saja tapi saya juga berdoa ke makam Buyut gameli,” tuturnya.
Menurutnya, Memayu Buyut makami pun merupakan salah satu event budaya yang sayang kalau dilewatkan begitu saja.
“Lihat saja, begitu banyak warga yang ingin menonton, rela berdesakan sejak subuh. Jumlahnya lebih dari 2 ribu orang, saya sendiri sebagai warga Kabupaten Cirebon bangga melihat ini,” uja dia.
PENULIS : WAHYU WIJAYA
REPORTER : Busernews19.com