Keluarga Pasien Mengamuk, Diduga Akibat Pelayanan Buruk Puskesmas
Garut,Busernews19.com,-
Insiden keluarga pasien mengamuk dan melakukan pengrusakan milik Puskesmas Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali terjadi pada Jum’at (11/12/2020) malam. Hal ini dipicu lantaran keluarga pasien tidak menerima kalau pasien yang sedang dirawat meninggal dunia, karena pelayanan yang sangat buruk.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani membenarkan peristiwa tersebut, menurutnya kejadian keluarga pasien mengamuk akibat adanya kesalahpahaman. Keluarga pasien kesal karena orang tuanya tidak segera dipindahkan ke rumah sakit rujukan.
” Pihak Puskesmas merujuk pasien ke rumah sakit rujukan, namun setelah surat disampaikan tak kunjung ada konfirmasi sehingga pasien meninggal dunia di Puskesmas, ” ujarnya, Sabtu (12/12).
Pelaku perusakan yang merupakan anak dari pasien meninggal dunia berasal dari Kecamatan Sukawening Garut, mulai mendapatkan perawatan di Puskesmas Cibatu pada Selasa (8/12). Selanjutnya Rabu (9/12), atas permintaan keluarga pihak puskesmas mengirimkan surat rujukan ke rumah sakit agar pasien mendapatkan perawatan lebih jauh.
” Sekarang ini kondisi rumah sakit rujukan banyak penuh karena beberapa hal, diantara beberapa rumah sakit rujukan ada yang ditutup sementara, ” ungkap Leli.(*)
Lanjut Leli, akibat keluarga pasien mengamuk pembatas puskesmas dan fasilitas lainnya mengalami kerusakan. Namun pihaknya hingga saat ini belum mendapat informasi lebih detail kerusakan apa saja akibat perbuatan keluarga pasien.
” Tetapi kami tak akan meneruskan ke jalur hukum, kami selesaikan secara kekeluargaan,”
Kejadian serupa pernah terjadi saat keluarga pasien asal Kampung Babakan Loa, Kecamatan Cibatu, Garut mengamuk, lantaran keluarga yang dirawat meninggal dunia, setelah terlambat menggantikan cairan infusan. Saat itu Maman petugas Puskesmas Cibatu, diduga membiarkan dan terlambat mengantikan cairan infusan. Bahkan, informasi yang dihimpun, Maman selalu menunda setiap keluarga pasien meminta mengganti cairan infusan.
Maman yang saat itu menjabat sebagai Kepala Keperawatan, dengan santainya saat keluarga pasien meminta digantikan cairan infusan. Baru menjelang sore infusan tersebut digantikan oleh perawat yang baru masuk. Padahak sejak siang keluarga pasien meminta untuk diganti cairan infusan.(*cep Toto).