Masyarakat Limbangan Datangi Kantor Bupati Garut,Meminta Kejelasan Terkait Pabrik Cijolang
Laporan wartawan Buser News : Cep Toto
Garut,Busernews19.com,-
Masyarakat Limbangan Datangi Kantor Bupati Garut,untuk mempertanyakan terkait kejelasan dari Bupati Garut Perihal Pabrik yang berada di Desa Cijolang kecamatan Limbangan Kabupaten Garut.
Masyarakat Limbangan menuntut apa yang telah disepakati pada awal sebelum pembangunan pabrik tersebut di bangun.
Turut hadir juga dalam audensi tersebut,tokoh-tokoh ulama Limbangan,Selaawi, Leuwigoong,Dan Cibatu,ketua MUI kecamatan Limbangan,Ketua KNPI Kecamatan Limbangan,serta Pemuda yang tergabung dalam Pagar Nusa.
Busernews19.com berhasil mewancarai perwakilan dari KNPI Kecamatan Limbangan Defi ,ia mengatakan,” Bahwa kedatangan kami kesini adalah untuk mendengar penjelasan Bupati Garut terkait dengan Pabrik Cijolang,karena tentunya sampai saat ini komitmen awal dari Pak Bupati juga PT,Pratama tidak jelas arah dan tujuannya,keluar dari komitmen awal yang sudah disepakati.”ungkapnya.Rabu (16/12/2020).
Lanjut dikatakan Defi,” Kami akan terus melakukan dan meminta jawaban dengan tahapan-tahapan yang sesuai dengan prosedural,bahwa surat surat sudah kami masukan, koordinasi kepada pihak pimpinan di tingkat kecamatan,di tingkat kabupaten juga kita sudah sampaikan.
Terkait dengan pertemuan di pendopo pada tanggal 18 Agustus 2020,itu merupakan pertemuan yang menghasilkan pernyataan antara forkompimda dan perwakilan tokoh masyarakat Limbangan yang diwakili oleh KH.Rd.Amin Muhidin,ketua MUI,dan juga ketua KNPI.”ujarnya.
Sambung Defi,” Dari hasil pertemuan itu ada 8 Point yang memang menjadi kesepakatan,dan 8 Point itu direalisasikan dalam bentuk hal-hal yang menjadi sebuah tekhnis untuk bisa dirasakan oleh masyarakat limbangan,karena memang banyak hal yang diserukan masyarakat, provokasi ataupun hal-hal yang bisa kita lihat di lapangan,ada orang-orang yang di luar Limbangan yang ikut terlibat untuk tidak berkepentingan.”terangnya.
Mengenai statement Limbangan bukan milik Korea,Defi juga menerangkan,” kronologis awal mula adanya Pabrik di Cijolang,awal mula pertamanya pihak PT, Pratama itu datang ke kecamatan Limbangan menemui KH.Rd.Amin Muhidin untuk meminta restu karena notabene nya masyarakat Limbangan itu banyaknya pesantren dan juga Kultur nya juga kota santri,tapi pada kenyataannya sudah diberikan izin oleh para pimpinan pondok pesantren ternyata realisasinya banyak dicederai,buktinya dengan tidak adanya jawaban, ngambang nya perjanjian tenggang waktu yang dipinta kemudian banyaknya pihak-pihak yang sebelumnya tidak terlibat masuk,sehingga efek,dampak positif untuk masyarakat limbangan itu tidak ada, sehingga lebih cenderung pihak korea,dan ke orang-orang diluar kesepakatan sebelumnya.
“Sampai kapanpun kami akan menunggu jawaban dari pihak pemerintah kabupaten Garut,untuk meminta kepastian dan kejelasan atas komitmen yang sudah disepakati dari awal antara PT.Pratama, Pemerintah Kabupaten Garut,dan Masyarakat Limbangan.”tutup Defi.
Salah satu masyarakat Limbangan mengatakan,”Tadinya kami akan membawa jumlah yang banyak, mengingat ini masih Pandemi,ya kita perwakilan saja.”ucapnya.
Audensi berjalan kondusif,tapi sayang tidak dihadiri langsung oleh Bupati Garut, Menurut keterangan Bupati Garut sedang berada di Surabaya.
Redaksi : Buser News