Pendiri PISP, Hasanuddin : Bupati Garut Dinilai Perlakukan Khusus PT.Changsin,Ini menimbulkan tanda tanya besar
Garut,Busernews19.com,-
Badan Pendiri Pusat Informasi dan Studi Pembangunan (PISP), Hasanuddin, menilai kehadiran Bupati Garut, Rudy Gunawan, SH, MH ke pabrik PT Changsin Reksa Jaya (CRJ) setalah adanya 40 karyawannya di nyatakan positif Covid-19, dan melakukan penandatanganan fakta integritas, bukanlah mewakili Pemerintah Kabupaten Garut, melainkan sebagai individual yang memeberikan perlakukan khusus
Seharusnya jika mewakili Pemkab Garut dan sebagai Ketua Gugus Tugas, Bupati Garut Rudy Gunawan, memberikan teguran dan mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap para karyawan, khususnya pada kesehatan.
“Sebaliknya perlakukan khusus yang diberikan oleh Bupati Garut. Ini menimbulkan tanda tanya besar kehadirannya ke PT Changsin dengan memboyong Forkopimda termasuk melakukan penandatanganan fakta integritas. Penyebaran virus bukan harus diselesaikan dengan fakta integritas melainkan dengan langkah yang konkrit,” ujar Hasanuddin, Sabtu (19/12/2020).
Hasanuddin, justru sangat khawatir dengan langkah Bupati Garut yang menjabat Ketua Gugus Tugas menjadi polemik. Pasalnya, sangat kelihatan adanya perlakuan khusus pada PT Changsin yang jumlah karyawannya mencapai 10000 karyawan.
“Di Garut bukan saja perusahaan Changsin saja melainkan banyak perusahaan. Ini juga salah satu yang akan menjadi polemik. Apalagi Dinkes sudah menyatakan ini sudah masuk klaster pabrik,” cetusnya.
Dijelaskannya, langkah penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan pabrik sebagai langkah sterilisasi, alangkah baiknya dan efektif diikuti dengan sapid test dan swab pada seluruh, jika perlu dilakukan tes usap.
“Pada kasus changsin” sudah keharusan dilakukan test dan tracing pada karyawan untuk mengetahui dengan pasti tingkat penyebarannya,” ujarnya.
Test dan tracing ini menjadi tanggung jawab keselamatan kerja pihak perusahaan serta menutup aktivitas pabrik tergantung adanya keberanian dari pihak Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut. Namun karena adanya sikap lunak dari Gugus Tugas, ini sangat menguntungkan pihak perusahaan dengan tidak meliburkan kegiatannya.
Namun, kata Hasan, dengan adanya penambahan jumlah yang terkonfirmasi Covid-19, hal ini sangat beresiko, sebab jika virus ini terus menyebar, tentu saja akan berdampak pada produk perusahaan yang bisa juga terkontaminasi virus.
“Tidak menutup kemungkinan virus Covid-19 juga menempel pada produk yang dihasilkan, sehingga penyebarannya akan lebih meluas. Ini akan lebih memperburuk nama pabrik yang mengeluarkan produknya,” tegasnya.
Ia berharap, manajemen PT. Changsin dapat memastikan test dan tracing dilakukan demi keselamatan karyawan dan kepastian produk tidak terkontaminasi. Pungkasnya.(**).