Kab.Bandung,Busernews19.com,-
Pimpinan umum Buser News H.Yayat RS ,menghembuskan napas terakhir di usia kurang lebih 60 tahun, di rumah duka Di Kampung Pagaden Linggar Rancaekek Bandung,kepergian beliau meninggalkan duka yang dalam bagi keluarga, kerabat,dan rekan se profesinya.

Kita tau,H.Yayat RS (Apih Yayat) adalah seseorang yang berdedikasi tinggi, selain menjadi Pimpinan Buser News,beliau juga sebagai ketua PGRI kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung,sampai menghembuskan napas terakhir nya beliau masih menjadi seorang pemimpin untuk rekan-rekan jajaran Buser News juga untuk Anggota PGRI Rancaekek.

Tak bisa dipungkiri beliau adalah sosok yang bisa membawa orang selalu tersenyum bila ada di dekatnya, humoris,Agamis,itulah beliau,di akhir tahun ini sosok itu telah dipanggil menghadap sang maha kuasa.
Lewat kepemimpinan beliau Buser News menjadi sebuah media yang saat ini dikenal oleh banyak orang untuk menjadi Media yang menjembatani aspirasi rakyat.
Anggota rekan rekan Buser News sangatlah kaget ketika mendengar pesan suara di sebuah Grup Buser News, Saudara Fefen yang memberitahukan informasi Meninggalnya Apih Yayat itu sekitar pukul 22.25.WIB.Sabtu (26/12/2020).
Dalam pesan suaranya Fefen mengatakan,”assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam kepada rekan-rekan Media Buser News dimanapun berada,Innalilahi wa innailaihi Rojiun, Pimpinan umum Media Buser News H.Yayat RS telah berpulang ke Rahmatullah sekitar pukul 22.00 WIB,mohon di informasikan kepada semua rekan-rekan media.”ungkapnya.
Almarhum di semayamkan tadi jam 08.00 WIB, di Pemakaman keluarga di Kampung Pagaden Linggar Desa Bojong Kalong kecamatan Rancaekek kabupaten Bandung.Minggu (27/12/2020).
Kami Segenap Jajaran Redaksi dan Kepala Biro Buser News mengucapkan turut berbela sungkawa yang sebesar-besarnya,semoga semua amal ibadahnya diterima disisi Alloh SWT,Dan untuk keluarga yang ditinggalkan,semoga diberikan kekuatan dan ketabahan.
Selamat Jalan Apih Yayat, Semoga Khusnul khotimah.
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِِ
Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnati hi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya:
“Yaa Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.”
(**).