Kiai asal kabupaten Cirebon Lelang Motor Antiknya, Maharnya Puasa Senin-Kamis Selama Setahun

Cirebon,Busernews19.com,-
Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Bina Insan Mulia KH Imam Jazuli melelang motor antiknya, Honda 70. Uniknya, kiai asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itu tak meminta mahar uang bagi yang ingin memiliki motor antiknya. Tapi, maharnya puasa sunah Senin-Kamis selama satu tahun.
Imam Jazuli mengunggah lelang motor antiknya itu di Facebook pada Selasa (29/12/2020). Unggahannya itu viral di media sosial. Sekitar 64 pengguna lainnya ikut membagikan. Banyak yang tertarik untuk mengikuti lelang motor antik berpelat nomor E 5207 B itu.
Dalam unggahannya itu, Imam Jazuli menyebut motor antiknya merupakan barang bersejarah perjuangan hidupnya. Motor tersebut di produksi pada 1976.
“Sahabat FB yang saya hormati, motor Honda 70 ini salah satu legenda pesantren Bina Insan Mulia yang setia menemani saya selama ini, perjalanan pendek (Kecamatan Dukupuntang), saya selalu menggunakan motor keluaran 1976 ini. Banyak yang tertarik dan ingin memiliki motor antik ini, bahkan sering dipakai selfie publik, istimewanya biar pun tua tapi mesinnya handal, namun sudah saatnya motor ini saya lepas dan ganti pemilik,” tulis Imam Jazuli dalam unggahannya itu.
“Maka, Siapapun sahabat FB yang berminat memiliki motor ini dipersilakan untuk mengambil ke Pesantren Bina Insan Mulia besok lusa, syaratnya; yang akan memiliki motor ini harus memiliki tekad dan bersedia puasa sunah tiap Senin dan Kamis (niat karena Allah) selama satu tahun penuh, mulai kamis besok, tapi kalau tidak selesai (batal) mohon kembalikan lagi ke sini dan akan digantikan yang lain, yang bersedia,” tulis Imam Jazuli menambahkan keterangan unggahannya itu.
Imam Jazuli menambahkan santri, pengasuh dan alumni Ponpes Bina Insan Mulai dilarang mengikuti lelang motor antik. Ia juga menyantumkan nama seorang pengurus Ponpes Bina Insan Mulia dan kontaknya, Ustaz Tarno yang menangani proses sayembara atau lelang.
Saat dihubungi Busernews19.com
,Tarno membenarkan adanya lelang motor antik tersebut. “Sudah ada 40 orang yang ikut. Kita sudah buat grup untuk yang ikut lelang. Tidak ada persyaratan untuknawar atau beli. Syaratnya berpuasa, niat karena Allah,” kata pengurus Ponpes Bina Insan Mulia UstazTarno saat dihubungi BuserNews 19 melalui sambungan telepon seluler, Kamis (31/12/2020).
Tarno menerangkan alasan KH Imam Jazuli menyaratkan puasa sunah bagi peminat motor antik. Ponpes Bina Insan Mulia mengajarkan para santrinya untuk berpuasa dalail, puasa sunah sepanjang tahun.
“Nah, kita ingin menyebarkan dakwah ini. Tapi yang ringan yaitu puasa Senin-Kamis. Syaratnya tidak ada unsur lain cuma itu. Menanamkan dakwah ini di luar ponpes,” kata Tarno.
Tarno mengatakan pihaknya tak bisa mengontrol pembeli motor itu menjalankan puasa Senin-Kamis atau tidak. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kepada yang Mahakuasa.
“Itu kembali ke pribadi masing-masing, kejujuran. Yang menilai bukan kita. Kalau batal silakan dikembalikan ke ponpes, kemudian untuk diberikan ke yang berhak, yang sanggup dengan syarat itu,” ucap Tarno.
“Setelah diundi nanti yang berhak untuk mendapatkan motor ini akan disuruh datang ke ponpes. Karena masih lockdown, penyerahan motor di luar ponpes. Tidak diizinkan masuk ke dalam,” kata Tarno menambahkan.
Imam Jazuli selaku pemilik motor antik itu merupakan pengasuh Ponpes Bina Insan Mulia. Ponpes yang berada di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain memiliki motor Honda 70, menurut Tarno, Imam Jazuli juga memiliki sejumlah kendaraan mewah dan antik lainnya.
Tarno menceritakan keistimewaan Honda 70 milik kiainya itu. Motor antik berwarna merah-putih itu merupakan saksi bisu perjuangan Imam Jazuli saat menjadi santri hingga mengembangkan pesantren. Imam Jazuli merawat motor antiknya agar tetap cantik.
“Motor ini sangat bersejarah. Digunakan Pak Kiai saat masih ngaji,” kata Tarno.
“Kondisinya masih bagus. Surat-surat lengkap juga. Sebelum sayembara ini kita bawa motornya ke bengkel, semua onderdil kita ganti dengan yang baru,” ucap Tarno menambahkan.
Sekadar diketahui, Imam Jazuli merupakan kiai asal Cirebon yang pernah menimba ilmu Pesantren Al-Ishlah Bobos (1989), Pesantren Majlis Tarbiatul Al Mubtadi’ien (MTM) Kempek Cirebon (1992), Pesantren Lirboyo Kediri (1995), Fakultas Ushuluddin Jurusan Akidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir (2000), dan Pascasarjana di Faculty Human Science Dept Political Strategic and Defence, Universiti Kebangsaan Malaysia (2003). Dan, tercatat sebagai mahasiswa S3 di Dept International Strategic Studies, Universiti Malaya, Malaysia. Imam Jazuli juga aktif menulis sejumlah buku.”ungkapnya.
Penulis : Wahyu Wijaya
Reporter :busernews19.com