Desa Sukamerang Garut Tetapkan 9 RW Mandiri Garam Beryodium
Busernews19.com, Garut, —
Pemerintah Desa Sukamerang, Kecamatan kersamanah, Kabupaten Garut, menetapkan 9 RW sebagai proyek percontohan desa mandiri garam beryodium, kata M.A.Zakariyya.,SE (Sekretaris BumDes Wisata Pamarakan) Kamis (01/04/2021)
“Harapannya,desa yang akan menjadi percontohan bisa secara mandiri menguji kadar yodium dalam garam yang beredar di warung-warung atau toko di desanya,” ujarnya
Sebanyak 9 RW yang ada di desa Sukamerang yang akan dijadikan percontohan tersebut tersebar di tiga puluh empat (34) RT.
Ia mengatakan, penetapan 9 RW yang tersebar di 34 RT yang nantinya dijadikan desa percontohan mandiri garam beryodium tersebut hasil kerja sama dengan Pemdes Sukamerang.
“Semakin paham masyarakat pentingnya mengutamakan garam beryodium sesuai standar, tentunya upaya mewujudkan generasi muda yang cerdas dan sehat lebih mudah tercapai,” ujarnya.
Menurut dia, upaya menekan peredaran garam tak beryodium di sukamerang juga dilakukan oleh pihak pengelola pasar tradisional dibawah naungan BumDes SAWARGI.
“Apabila hasilnya cukup bagus, sedangkan di desa masih ditemukan peredaran garam tak beryodium atau tidak sesuai standar, tentunya desa mandiri garam beryodium perlu didorong,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, produsen garam ada yang langsung menjual ke sejumlah toko di desa-desa, selain pula menjualnya ke pasar tradisional.
Jika hal itu terjadi, kata dia, pembentukan desa mandiri garam beryodium bisa dipertimbangkan untuk dilanjutkan.
Masih kata zakariyya, 9 RW yang ditetapkan sebagai percontohan desa mandiri merupakan desa yang masih ditemukan peredaran garam tak beryodium atau belum sesuai standar.
“Nantinya, desa didorong menggunakan dana desa untuk membeli alat dan reagent minilab uji garam yodium untuk mengawasai garam di desanya,” ujarnya.
Masing-masing RW yang ditetapkan sebagai RW percontohan desa mandiri garam beryodium, kata dia, nantinya dilengkapi dengan mini laboratorium uji yodium.
Sementara petugas yang akan melakukan pengujian di desanya masing-masing, meliputi kader Posyandu atau PKK yang sudah mendapatkan pelatihan.
Dalam waktu dekat, katanya, mereka akan mendapat tugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tugas mereka.
Ia berharap, bulan JUNI 2021 mulai terjun ke lapangan untuk melakukan pengujian kualitas garam di masing-masing warung atau toko.
“Hasilnya, akan dilaporkan ke Pemkab GARUT. Kami juga akan ikut memonitoring kerja mereka,” ujarnya.(**drix/Kjbr).