Press Conference Panglima TNI, Kasal dan Kapolri terkait Perkembangan Nanggala 402 di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai

Busernews19.com, Bali, —
Bertempat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Panglima TNI, Kasal, dan Kapolri melaksanakan Press Conference kepada awak media terkait hasil pencarian KRI Nanggala 402 yang mengalami lost contact di Laut Utara Bali. Sabtu (24/4/2021).
Dalam Press Conference turut hadir mendampingi Pangkogabwilhan II, Kapuspen TNI Kadiv Humas Polri, Pati Mabes TNI, Pati Mabes Polri dan Kolonel Laut (P) Indra.
Dan Awak Media yang meliput antara lain SCTV, Routers, Metro TV, Berita Satu, Inews, Kompas TV, IDN Times, Kompas, Tribune Bali, TVRI, Komparan, Antara Foto, Tempo Foto, Kompas.com, EPA, Antara News Bali, Bali Post, Detik.com, AP, Kilasbali.com, Breakingnews.co.id, CNN.ID, MNC TV, TV CH 7, Kompas TV, Metro TV dengan total 38 orang.
Panglima TNI menyampaikan, ” Operasi SAR KRI Nanggala telah memasuki hari ketiga menuju hari ke-4 sejak dinyatakan Submiss atau hilang kontak pada tanggal 21 April 2021 dini hari. TNI Angkatan Laut bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia Basarnas, KNKT dan BPPT serta aset – aset negara sahabat seperti Australia, Amerika serikat, Singapura, Malaysia telah berupaya dan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan NKRI Nanggala.”ungkapnya.
Menurutnya, ” Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir life support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI Angkatan Laut telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala. Nanti akan dijelaskan oleh bapak Kasal terkait dengan isyarat yang ketiga yaitu Subsunk.” Untuk itu saya minta Kepala Staf Angkatan Laut untuk memberikan penjelasan, terkait perkembang operasi SAR KRI Nanggala sampai hari ini dan langkah-langkah selanjutnya.”ujarnya.
Di waktu bersamaan, Kasal menuturkan, ” Saya jelaskan tentang perkembangan pelaksanaan sesuai dengan Taks Organization SAR KRI Nanggala, dimana pada tiga hari yang lalu telah saya sampaikan bahwa Satgas SAR telah mengisyaratkan Submiss di mana pada fase Submiss tersebut terhadap KRI Nanggala yang hilang kontak kita telah melaksanakan, mengerahkan kekuatan unsur – unsur baik Unsur TNI AL maupun unsur-unsur lain dimana kita telah mengerahkan 16 KRI dan 5 pesawat udara, yang masih melaksanakan pendeteksian sampai saat ini, yang khusus yang unsur yang memiliki kemagnetan yang tinggi yang dibantu oleh 4 kapal dari Baharkam POLRI kemudian 2 kapal Basarnas dan 1 kapal Bakamla dan juga bantuan dari negara sahabat yang tadi sudah disampaikan oleh Panglima TNI dimana ada saat ini ada kapal Australia Frigate Balarat dan masih dalam perjalanan yang insya Allah nanti malam akan datang yaitu kapal Rescue MV Megabakti dan juga MV Swift dari Singapura yang mudah-mudahan dapat membantu.”jelasnya.
Dikatakan Kasal TNI AL, ” Sudah datang KRI Rigel yang sudah bekerja sejak semalam dan sampai saat ini KRI Rigel sedang melaksanakan pendeteksian lanjutan untuk meyakinkan kotak-kotak yang bawa air di sekitar datum atau posisi terakhir kapal selam terlihat dan sampai siang hari ini masih mendeteksi dan mengevaluasi hasil dari datum yang tadi sudah di sampaikan mudah-mudahan nanti sore udah ada meyakinkan bahwa ada di situ.
Kemudian pada beberapa hari yang lalu dan sampai hari ini tadi telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam itu yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam, dan ini tidak akan berangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur terpedo.
Bukti-bukti nanti akan bersama dengan kemarin yang saya sampaikan terjadi tumpahan minyak kemudian oli dan juga barang-barang yang diyakini barang-barang ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala dan barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas sehingga dan dari para ahli dalam saksi ahli dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala.
Dimana yang hitam ini adalah pelurus tabung terpedo, kemudian yang tengah ini adalah untuk pembungkus pendingin Pipa pendingin ini ada tulisannya Korea di mana pada saat 2012 KRI Nanggala pernah Overhoul di Korea, yang di botol ini yang warna orenge itu adalah grace untuk pelumasan naik turunnya periskop kapal selam sehingga kalau dia lagi di atas kering kemudian dikasih pelumas itu oleh anggota. Kemudian yang sebelahnya itu adalah alas yang dipakai ABK KRI Nanggala yang biasa dipakai untuk shalat biasanya.
Jadi semua ini diyakini oleh para mantan – mantan ABK KRI Nanggala ini adalah milik KRI Nanggala, dan juga ini Sponse – Sponse ini adalah untuk penahan panas pada press room supaya tidak kondensasi sehingga dikasih spons tersebut. Seharusnya sponse ini besar tapi ini keluarnya dalam bentuk kecil-kecil dan yang terakhir adalah solar, ini umum dan tadi sudah terlihat juga dalam patroli udara solarnya sudah meluas pada radius 10 mil tersebut.
Dengan adanya bukti-bukti otentik yang ini diyakini adalah milik KRI Nanggala sehingga pada saat ini kita isyaratkan untuk dari Submiss kita tingkatkan menuju fase Subsunk. Kita tingkatkan menuju fase Subsunk.
Dimana pada fase Subsunk nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih ada selamat kita evaluasi baik ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi akan kita lanjutkan untuk proses berikutnya demikian juga untuk tim gabungan SAR masih terus berjuang dengan keras untuk meyakinkan identitas kotak-kotak yang ada tadi.
Sehingga dengan pernyataan ini dari Submiss menjadi Subsunk, saya selaku pemimpin TNI Angkatan Laut dan atas nama seluruh prajurit TNI Angkatan Laut yang turut prihatin atas kejadian ini khususnya terhadap warga Hiu Kencana TNI Angkatan Laut. Hiu kencana adalah warga kapal selam, atas kejadian yang tidak kita harapkan semuanya namun demikian dengan adanya kejadian ini untuk unsur-unsur kita yang masih melaksanakan pendeteksian bersama unsur – unsur lain termasuk unsur dari Baharkam Polri dari Basarnas dan dari instansi terkait dan juga dari luar negeri yang masih dalam perjalanan nanti akan berusaha keras karena kedalaman laut yang kita deteksi tadi adalah pada kedalaman 850 meter.
” Ini sangat riskan dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi baik untuk ROV maupun untuk pengangkatan nantinya sehingga dengan kesulitan ini kita tetap jalankan untuk melaksanakan prosedur – prosedur pengangkatan maupun evakuasi berikutnya.”paprnya.
Sementara itu, Kolonel Laut (P) Indra menjelaskan tentang temuan-temuan yang sudah didapatkan :
1) Kolonel Laut (P) Indra merupakan mantan komandan KRI Cakra yang selama berdinas di kapal selam sehingga sangat paham sekali tentang apa-apa yang berada di kapal selam tersebut
2) Untuk yang di kaleng merah ini adalah Grace atau Fet jadi digunakan saat periscope harus lembut, licin. Bila periscope ini kering akan diolesi Fet oleh ABK termasuk saat periscope dinaikan, ini tidak licin dikasih grace ini.
3) Grace ini semula warnanya tidak merah yaitu agak putih atau krem karena mungkin terjadi panas yang di laut dan sebagainya sehingga warnanya berubah jadi orange.
4) Biasanya ABK yang yang bertanggung jawab terhadap bioskop itu membawa sebanyak ini karena biasanya terus disimpan diletakkan dekat dengan periscope. Jadi ini adalah cadangan di dalam kapal selam kemudian ditempatkan disitu apabila terjadi kekeringan maka dia akan melumuri di periscope tersebut. Itu kira-kira sehingga memang keluar dari kapal selamnya sudah seperti ini, tidak seperti yang ditemukan minyak, solar itu adalah di permukaan laut kemudian bisa dijelaskan sedikit terkait bungkus yang ada tulisan Korea Selatan, ini adalah ketika overhaul tahun 2012.
5) Ini adalah pelindung pipa pendingin yang mengandung freon biasanya untuk mengurangi kondensasi termasuk di freezer room atau di jaringan pipa sistem pendingin. Ini dari Korea dengan ini bahasa koreanya AIRTEON
6) Dan yang warna hitam ini adalah pelurus petor Torpedo tempatnya didalam peluncur torpedo dibawah atau diatas. Kalau kita lihat bentuknya agak sedikit melengkung-melengkung untuk melindungi Torpedo supaya tidak benturan dan tidak terjadi goyangan.
7) Seperti yg disampaikan ini ada bentuk baut – baut ini sama persis seperti yang ada di KRI Cakra atau ada di KRI Nanggala.
Di kesempatan itu juga, Kapolri menyampaikan,” Sebelum kami jelaskan lebih lanjut tentunya dalam kesempatan ini kami keluarga besar institusi Polri mengucapkan keprihatinan yang sangat mendalam terkait dengan perkembangan terakhir dari misi pencarian kapal selam KRI Nanggalaanggala-402.
” Selama beberapa hari ini, saya mengikuti dan mendampingi Bapak Panglima dan Bapak Kasal dan kami mengikuti perkembangan mulai dari penentuan fase Sublook, Submiss sampai dengan Subsunk pada hari ini”.
” Tentunya kami sangat merasakan bagaimana suasana kebatinan dari keluarga besar TNI khususnya saudara-saudara kami TNI Angkatan Laut, Oleh karena itu kami selalu berdoa bahwa seluruh kegiatan yang kita laksanakan ini akan memberikan hasil yang terbaik”.
” Kemudian dalam kesempatan ini kami selalu berusaha untuk terus melakukan apa yang bisa kami lakukan dengan segala daya upaya yang ada. Sat ini kami telah menurunkan 4 unit kapal, kapal Barata, Kapal Gelatik, kapal Balam dan kapal Enggang. Yang tentunya kami turunkan untuk membantu men-support dalam rangka pencarian terhadap kesehatan rercue.Dan kemudian juga ada 4 unit drone, Robotik Operator Facial type SRF-08 yang memiliki kemampuan untuk masuk dan melakukan pencarian sampai dengan kondisi 300 meter di bawah permukaan.Dan juga 4 unit alat Sonar 2D untuk pencitraan hingga kedalaman 1 km, saat ini peralatan kami terpasang da.”pungkasnya. (**).