Demi Kelancaran Proyek, Kades Mundu Pesisir Dan Adiknya Diduga Kerahkan Massa Untuk Menakut-nakuti Pihak Lembaga Kontrol Sosial
Kab.Cirebon – Balai besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS-CC) Cirebon kembali menggelar pekerjaan-pekerjaan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),
Pantauan awak media Buser News di wilayah Kabupaten Cirebon saja ada beberapa titik pekerjaan. salahsatunya adalah pekerjaan (Proyek) Pembangunan Pengaman Muara Sungai Mundu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon yang di kerjakan oleh CV. SOKAJAYA UTAMA
yang beralamat kantor di Jalan Pataruman RE 002 RW Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar Provinsi Jawa Barat dengan besaran nilai pekerjaan sebesar Rp.5.310.550.000,- dan di kerjakan selama 136 hari kalender.
BBWS-CC Cirebon selalu mendapat prioritas dari pemerintah pusat. namun lemahnya pengawasan dari pihak luar seperti LSM, Ormas, dan Media, membuat BBWS-CC terkesan tertutup bahkan di duga se enanya dalam bekerja.
Dikutip dari laman timesindonesia.co.id dijelaskan bahwa Dr. Ismail Widadi selaku kepala BBWS Cimancis mengatakan kalau pekerjaan pengaman muara sungai mundu yang didalamnya ada normalisasi sungai dan sebagainya itu adalah atas permohonan masyarakat nelayan warga Desa Bandengan, namun kenyataannya pekerjaan tersebut berada di wilayah Desa Mundu Pesisir.
Hal itu dibuktikan oleh kejadian luar biasa dengan judul “Mis komunikasi”, saat 5 orang dari 5 organisasi yang disebut-sebut mewakili 15 organisasi yang bergabung menjadi aliansi diundang oleh Kepala Desa (Kades)/Kuwu dari Desa Mundu Pesisir bernama Khaerun untuk datang ke kantor desa.
Namun saat ke 5 orang dari organisasi yang mewakili aliansi tiba dikantor Desa Mundu Pesisir pada selasa 6 September 2022, disitu terlihat ratusan warga sudah berkumpul.
Berkumpulnya warga Desa Mundu Pesisir, adalah sengaja untuk menyambut kedatangan 5 orang dari organisasi aliansi tadi, yang konon menurut salah satu dari ke 5 orang dari organisasi tadi berujar kepada wartawan media ini lewat telpon dianggap oleh warga desa sebagai orang-orang yang mau memberhentikan pekerjaan/proyek pembangunan pengaman muara sungai mundu tadi.
Padahal maksud dan tujuan aliansi lintas LSM dan Ormas tadi selaku pihak kontrol sosial ke lokasi pekerjaan adalah untuk mencari pihak penyedia jasa (pemborong/pelaksana), bukan untuk memberhentikan pekerjaan.
Kejadian 5 orang dari organisasi yang mewakili aliansi yang di hadap-hadapkan dengan ratusan warga dikantor Desa Mundu Pesisir tadi terekam kamera dalam bentuk vidio yang diperlihatkan di Group whatsapp yang di ikuti oleh wartawan media ini, yang dalam isi vidio tersebut terlihat sosok kepala desa yang disampingnya ada 1 orang dari ke 5 orang dari organisasi tadi dan puluhan warga yang beberapa diantaranya berteriak-teriak.
Atas kejadian dalam vidio tersebut.
Wartawan media ini mencoba menghubungi Kepala Desa (Kuwu) Mundu Pesisir bernama Khaerun tadi lewat pesan singkat chatting whatsapp untuk menanyakan kejadian apa dalam vidio tersebut. selang beberapa menit kuwu Khaerun menjawab, “Kesini aja pak ke desa biar nanti bicaranya nya enak nanti ada perwakilan warga yg akan menjelaskan, “ujar nya.
Saat dibalas oleh wartawan media ini bahwa hanya butuh jawaban konfirmasi darinya selaku kepala desa bukan dengan warga, Kades/Kuwu Mundu Pesisir Khaerun kembali menjawab “siap pak (memanggil wartawan media ini), Ada mis antara masyarakat nelayan sama temen teman LSM pak”.
Namun saat ditanya mis nya dalam hal apa dan dari LSM mana saja, Kades/Kuwu Khaerun tidak menjawab sampai berita ini diturunkan. (Jaenudin)